Selasa, 19 Agustus 2008

Transportasi Menjadi Barang Mahal di Natuna

Transportasi Menjadi Barang Mahal di Natuna

Kapal Perintis di Kepulauan Natuna.

Nusa Tampan, Natuna Besar merupakan tempat terakhir di mana Tim Ekspedisi Kodal (Komando Pengendali) 2 menuntaskan misi pendataan. Pada saat hendak meneruskan perjalanan di pelabuhan Penagi, Senin (7/7), tim mendapati kapal angkutan penumpang yang tak layak.

Masyarakat setempat menyebutnya Kapal Perintis yang sebenarnya merupakan kapal barang yang dirubah kegunaannya menjadi kapal penumpang. Donny Rachmansjah, anggota Tim yang dihubungi melalui telepon mengatakan jadwal keberangkatannya 12 hari sekali.

"Rute perjalanannya sangat panjang dan hanya melayani penumpang 12 hari sekali," ujarnya. Rute Kapal Perintis biasanya ke pulau pulau kecil seputaran laut Natuna. Kapasitasnya tergantung banyaknya penumpang. Tak jarang, Kapal kelebihan muatan dan membahayakan penumpang.

Waktu tempuh dengan menggunakan kapal ini cukup lama. Tim yang berangkat dari Pelabuhan Penagi, Pulau Natuna Besar menuju Pulau Serapan menghabiskan waktu 20 jam. Padahal, jaraknya lebih dekat dibandingkan dari Bengkulu ke Pulau Enggano. Kapal Perintis merupakan sarana transportasi satu satunya di kepulauan ini.

Di Pulau Serapan, Tim melakukan koordinasi dengan TNI Angkatan Laut dan Kepala Desa kecamatan Serapan. Di Kecamatan Serapan ini Tim akan melakukan pendataan awal masyarakat sebelum besok pergi ke Pulau Kepala.

Kecamatan Serapan terbagi menjadi dua bagian. Serapan Barat dan Serapan Timur. Seratan Timur ini merupakan tempat penyeberangan menuju Pulau Kepala. Tim akan menggunakan perahu nelayan menuju pulau tersebut. Jaraknya 10 Mil dari Serapan Timur.mr-kompas

Tidak ada komentar: