Rabu, 20 Agustus 2008

Di Balik Kesempitan Desy Arisandy

Di Balik Kesempitan Desy Arisandy

''Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.'' (QS Muhammad [47]: 36).

Dalam setiap episode kehidupan, telah menjadi sunatullah manusia akan menjalani kenikmatan, kesenangan, bahkan terkadang menemukan kesulitan yang menjadi kerikil dalam perjalanannya. Tentu semuanya kembali pada diri kita dalam menyikapi warna-warni hidup. Ada sebagian yang menilai bahwa kenikmatan hidup merupakan berkah dan anugerah yang dicurahkan-Nya. Namun, sesungguhnya, di balik itu semua terdapat ujian yang terkadang membuat kita terlena bahkan terjebak hingga terpuruk karenanya.

Mengenai hal ini tentulah sikap 'iffah bagi setiap anak manusia sangat diperlukan, yaitu suatu sikap pengendalian diri, menumbuhkan rasa syukur, mengingat Allah SWT, dan tidak pernah berlebih-lebihan. Sesungguhnya sesuatu yang telah Allah desain bagi setiap hamba-Nya, tentu semua ada hikmahnya, tergantung bagaimana kita menyikapi. Setiap penyakit pasti ada obatnya. Begitupun dengan apa yang kita anggap sebagai ujian, kesulitan, maupun beban pasti di balik itu terdapat kemudahan. Sebagaimana firman Allah SWT, ''Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya ....'' (QS Albaqarah [2]: 286).

Jadi, jangan pernah menganggap beban sebagai beban dan mengira kesulitan sebagai kesulitan. Sesungguhnya Allah SWT telah menjamin dalam kitab-Nya, bahwa di setiap helai kesulitan pasti ditemukan kemudahan. ''Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.'' (QS Alam Nasyrah [94]: 5-6).

Lebih tegas lagi Allah SWT menjelaskan bahwa Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekadar apa yang Allah berikan kepadanya. ''Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.'' (QS Aththalaq [65]: 7).
Maka, janganlah pernah kita terpuruk dengan rasa kesedihan akibat perasaan sempit dalam hidup, apalagi sampai terjerembab dalam keputusasaan. Keep smile. Seperti halnya 'Ali bin Maqlah yang meyakini, ''Di tengah keputusasaan akan datang pertolongan yang diberikan oleh Dzat yang Mahadekat dan Maha Mengabulkan Doa. Setiap kesulitan, meskipun telah mencapai puncaknya, pasti akan diikuti oleh kelapangan.''mr-hikmahrepublika

Tidak ada komentar: