Selasa, 19 Agustus 2008

Ospek

Ospek, Mahasiswa Baru UII Dilatih Unjuk Rasa
Banyak cara untuk mengisi kegiatan ospek (orientasi studi dan pengenalan kampus) mahasiswa baru. Cara unik berlangsung pada ospek di Universitas Islam Indonesia (UII) Jogja.

Mahasiswa baru perguruan tinggi tersebut dilatih berunjuk rasa. Layaknya unjuk rasa sebenarnya, mereka diharuskan berjalan kaki dari kampus menuju DPRD Provinsi Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ). Mereka juga membawa berbagai poster dan berorasi.

Meski hanya latihan, para mahasiswa baru itu dibekali tema, yaitu pentingnya kemandirian bangsa. "Lepas dari penjajahan fisik 350 tahun, kita masuk lubang yang sama di bawah skenario kapitalisme global, seperti IMF, Bank Dunia, dan WTO yang berkedok globalisasi," ungkap Ketua LEM (Lembaga Eksekutif Mahasiswa) UII Heni Wijayanti.

Parahnya, skenario kapitalisme global itu justru membikin bangsa ini tidak bertambah makmur. Kenyataan yang terjadi, rakyat Indonesia semakin terpuruk dan menderita. Menghadapi situasi tersebut, para pengunjuk rasa itu menyerukan bangsa ini untuk secepatnya bangkit. "Kalau tak bangkit, kita akan tertindas terus," desaknya.

Dalam demo itu, para pengunjuk rasa juga mengagungkan Presiden pertama RI, Ir Soekarno. Menurut mereka, Bung Karno -panggilan akrabnya- mampu menyatukan Nusantara, melindungi kepentingan hidup rakyat lewat konsep berdikari.

Mereka juga mengutip jargon Tri Sakti dari Bung Karno. Yakni, berdaulat secara politik dan ekonomi serta berkepribadian secara budaya. "Iran juga punya pemimpin semacam Ahmadinejad yang mampu membawa bangsanya disegani di dunia," seru mereka.mr-jawapos
Para pengunjuk rasa itu diterima Wakil Ketua Komisi A Arif Rahman Hakim dan anggota komisi B Esti Wijayati.

Tidak ada komentar: