Selasa, 19 Agustus 2008

BESA, Ketika Muslim Menyelamatkan Yahudi

BESA, Ketika Muslim Menyelamatkan Yahudi


20080819141530

Nama Norman Greshman tiba-tiba banyak dicari orang-orang, terutama mereka yang telah melihat hasil jepretan serta cerita yang ditulisnya, yaitu Muslim melindungi dan memberi tempat kepada Yahudi ketika Holocaust terjadi. "Saya ditanya orang, ‘Muslim menyelamatkan Yahudi, bagaimana mungkin?” ujar seniman fotografer Yahudi Amerika seperti yang dilansir oleh IslamOnline.net.

Gershman telah terlibat dalam proyek-lima tahun khusus untuk menghargai kisah kepahlawanan Muslim Albania ketika menyelamatkan ribuan umat Yahudi, baik yang tinggal di Albania atau pengungsi saat Perang Dunia ke-. Proyek "BESA-kode kehormatan' itu dimulai ketika ia memulai berburu foto tentang masyarakat non Yahudi yang menyelamatkan Yahudi saat holocaust, di New York. Ia terpesona ketika membaca jika diantara penyelamat Albania tersebut terdapat nama-nama Muslim.

Pencarian Greshman membawanya ke Yad Vashem, museum holocaust di Yerusalem dimana ia menemukan lebih banyak nama Muslim Albania. "Saya berkeliling ke seluruh Albania dan Kosovo dimana saya bertemu dengan anak-anak keturunan penyelamat di usia enam tahun atau lebih tua, jandanya, dan bahkan di kesempatan tertentu saya masih menemukan penyelamatnya yang masih hidup,” tutur Greshman.

Setelah lebih dari empat tahun mengoleksi cerita dan mengabadikan momen dalam jepretan hitam putih, Greshman menggelar pameran pertamanya tahun lalu di Yad Vashem. Pameran tersebut lalu berpindah di markas PBB, New York sebelum akhirnya ia melakukan tur keliling dunia.

Film Dokumenter panjang masih dipersiapkan oleh Greshman, begitu pula antologi buku seni fotografi yang memprofilkan para Muslim penyelamat Yahudi di Albania dan Kosovo. Premier film ditargetkan untuk ditayangkan ke seluruh negara pada tahun 2009. "Saya bangga dan bahagia dapat menyajikan cerita ini kepada dunia,” kata Greshman

Al Quran & BESA

Banyak orang penasaran tentang judul yang Greshman pilih untuk melabeli karya yang ia buat susah payah selama lima tahun "BESA ialah budaya lokal penduduk Albania yang telah ada ribuan tahun lalu,” paparnya "Keyakinan BESA mengatakan jika seseorang mengetuk pintumu maka anda memilik kewajiban mutlak –tidak peduli siapa orang tersebut—untuk menyelamatkan nyawa mereka,” kata Greshman lagi

Memang bukan hanya Muslim yang menyelamatkan Yahudi di Albania, melainkan juga penduduk dengan agama-agama lain. Mereka melakukan berdasar BESA, keyakinan yang juga memiliki spirit sama dengan agama lain termasuk Islam. Kode sosial ini merupakan aturan kuno masyarakat Albania, yang sering kali ditempatkan berada di atas aturan agama, sebab mengutamakan toleransi keberagamaan

Aturan bermasyarakat itu mulai disusun dalam 'Kanuni i Leke Dukagjinit’ kode masyarakat Albania di abad 15. Salah satu bab kode bermacam aspek kemasyarakatan itu menyoal tentang agama. Pendekatan dengan cara toleransi dan menghormati agama lain ialah sebagian dari aturan yang wajib ditaati oleh setiap penduduk Albania.

Lebih lanjut Greshman mengatakan, jika ia tidak menemukan bukti ada warga Yahudi yang dikembalikan ke Nazi oleh para mayoritas Muslim Albania. Ada sepuluh kali lipat umat Yahudi lebih banyak dari sebelumnya di Albania setelah Perang Dunia ke-2 "Faktanya, Albania ialah satu-satunya negara yang melindungi Yahudi, padahal negara ini juga dijajah Nazi.” Kata Gershman. "Mereka datang sebagai tamu. Mereka diberi nama muslim dan tinggal bersama keluarga Muslim,” imbuhnya.

Lewat penuturan para penyelamat, Gershman menemukan jika Muslim Albania tetap melihat nilai-nilai BESA dan menganggap sebagai manifestasi ajaran Islam yaitu berkomitmen untuk melindungi dan menyelamatkan mereka yang lemah dan tertindas "I remember that some of them said 'there is no BESA without the Qur'an.'" Adanya dasar pemikiran tersebut, membuat Gershman percaya jika gagasan tidak menyelamatkan Yahudi dari Nazi justru membuat Muslim Albania tidak merasa nyaman.

" Mereka melakukan itu atas nama agama mereka. Secara mutlak dapat dilihat jika tidak ada prasangka sama sekali di sini,” kata Greshmen. " Saya juga bertanya, ‘mengapa anda melakukan itu’ Apakah di dalam Al Qur’yang membuat anda melakukan itu?' Mereka hanya akan tersenyum,” tutur Greshman. “Beberapa diantaranya malah menjawab, ‘kita harus menyelamatkan nyawa orang untuk pahala sorga,”


Pesan kepada Barat

Greshman percaya jika kepahlawanan Muslim Albania ialah kenyataan luar biasa."Bisa jadi ini cuma cerita kecil, karena kita tidak berbicara tentang ratusan atau ribuan orang yang diselamatkan. Tapi ini sebuah cerita penting,” ujarnya berkeras. “Dikatakan jika ada orang baik di dunia ini dan mereka berasal dari setiap agama,” kata Greshman

Gershman juga mengungkapkan kepercayaannya terhadap cerita tentang warisan toleransi keberagamaan di Albanian yang menurun dan berlaku pula pada Muslim yang selama ini dipotret stereotip. "Pesan saya kepada dunia Barat ialah, jika masih ada orang baik di dunia dan banyak dari mereka adalah Muslim,” ujar Greshman. "Jika anda melihat foto-foto dan cerita saya, maka tidak akan muncul pertanyaan jika mereka ialah orang baik,” lanjutnya.

“Saya meragukan jika ada yang melihat karya saya, terutama Barat akan berkomentar jika orang-orang ini ialah militan atau pendukung kekerasan,” Ia pun mengungkapkan jika Yahudi Amerika yang telah mempelajari Sufisme, pun banyak yang mengatakan jika Islam tidaklah seperti yang Barat pikirkan."Bagi saya, Islam ialah puisi, ialah ilmu, dan sangat dekat dengan sifat ketuhanan,”mr-duniaislamreepublika

Tidak ada komentar: