Senin, 18 Agustus 2008

Jangan Benci Berlebihan

Jangan Benci Berlebihan

"Cintailah kekasihmu dengan sederhana, boleh jadi engkau akan membencinya pada suatu ketika. Dan bencilah orang yang engkau benci dengan sederhana, boleh jadi engkau akan mengasihinya pada suatu ketika." (HR At-Turmuzi). Hadis ini mengingatkan bahwa kalau kita mencintai seseorang jangan berlebihan, demikian sebaliknya.

Kecintaan yang berlebihan terhadap seseorang atau kelompok dapat melahirkan pertimbangan dan kebijakan yang tidak adil. Nepotisme, kronisme atau koncoisme yang terjadi adalah akibat cinta yang berlebihan terhadap keluarga, teman atau kelompoknya.

Nepotisme di masa kekhalifahan Usman bin Affan (644-656 M) adalah akibat kasih sayang yang berlebihan terhadap keluarganya. Akhirnya timbul penyelewengan-penyelewengan, lalu muncul ketidakpuasan masyarakat, terjadi pemberontakan yang kemudian menewaskan beliau.

Di saat beliau dalam bahaya sampai tewasnya, tidak ada keluarga beliau, yang selama itu ditolongnya dengan berbagai fasilitas di pemerintahan, tampil untuk melindungi beliau. Kebencian yang melampaui batas juga dapat melahirkan kebijakan yang tidak adil. Pembantaian terhadap Husein bin Ali, cucu Nabi SAW, di masa dinasti Bani Umayyah (abad 7), dan pembunuhan terhadap seluruh keluarga Bani Umayyah di masa dinasti Abbasiyah (abad 8) adalah akibat benci yang berlebihan.

Allah SWT berfirman: "...Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa." (QS Al-Maidah, 5:8). Bila kita mencermati masyarakat, kini dua sifat tersebut muncul. Satu kelompok mencintai pemimpinnya secara berlebihan, sehingga ketika pemimpinnya diperingatkan oleh masyarakat lain, masyarakat tersebut membelanya secara membabi buta hingga timbul kekerasan dan anarkisme.

Sementara di kelompok lain lagi sedang berjangkit rasa benci dan dendam yang berlebihan. Akibat benci dan dendam yang kelewat batas itu kini tengah terjadi tindakan balas dendam, pembantaian, amuk massa dan anarkisme. Dua sifat yang berlebihan itu sama-sama negatifnya dan sama-sama besar bahayanya. Oleh karenanya kita hendaklah menghindarinya. Kiranya pesan Nabi dalam hadis di atas menjadi renungan kita semua. mr-hkmahrepublika.DrsRuswanto Syamsuddin M.Ag)

Tidak ada komentar: